Jumat, 26 Februari 2010

Perencanaan dasar Konstruksi Jalan Raya

PERENCANAAN JUMLAH JALUR/LAJUR

Data-data perencanaan geometrik jalan raya :

Klasifikasi jalan : Jalan sekunder ( kelas II A )

Kecepatan rencana : 80 km/jam

Lebar perkerasan : 2 x 3,5 m

Lebar bahu jalan : 3 m

Lebar daerah penguasaan : 30 m

Lereng melintang perkerasaan : 2 %

Lereng melintang bahu jalan : 6 %

Elevasi max : 10 %

Jari jari tikungan minimum : 210 M

Landai max : 5 %

perencanaan meliputi

1. Penentuan trase jalan

2. Alinyemen Horizontal * Alinyemen Horizontal

* Lengkung Vertikal

* Kebebasan samping pada tikungan

Alinyemen Vertikal * Lengkung Vertikal

* Kelandaian jalan

Gambar perencanaan * Alinyemen Horizontal

* Alinyemen Vertikal

* Potongan melintang jalan

Perencanaan LHR dalam SMP ( Tentukan sendiri )

Perencanaan LHR pada tahun 2006

NO

Kendaraan

LHR (kend / hari )

1

Kendaraan ringan ( 2 ton )

6.760

2

Bus sedang ( 8 ton )

1.150

3

Truck 2 as ( 13 ton )

610

4

Truck 3 as ( 20 ton )

260

5

Truck 5 as ( 30 ton )

52

Tikungan 1 S-C-S ( Spiral-Circle-Spiral)

Δ = 25º

VR = 80 km/jam

Rmin = 210 m

R rencana = 500 m

Dmax = 1432,4 = 1432,4 = 6,821 m

Rmin 210

D = 1432,4 = 1432,4 = 2,865 m

Rrenc. 500

e = e max . D [ 2 – D/Dmax ]

D max

= 0,1 x 2,865 [ 2 – 2,865/6,821 ]

6,821

= 0,0664 = 6,64%

LS = 65 M (dari tabel)

θs = 28,648 LS = 28,648 x 65 = 3,724º

R 500

Δc = Δ - 2θs

= 25º – 2(3,724º)

= 17.552

Lc = Δc 2πR

360

= 17.552(2 x 3,14 x 500)

360

= 153 m

L = Lc + 2LS

= 153 + (265)

= 283 m

Tikungan 2 S-S ( Spiral-Spiral )

Δ = 30º

VR = 80 km/jam

Rmin = 210 m

R rencana = 500 m

Dmax = 1432,4 = 1432,4 = 6,821 m

Rmin 210

D = 1432,4 = 1432,4 = 2,865 m

Rrenc. 500

e = e max . D [ 2 – D/Dmax ]

D max

= 0,1 x 2,865 [ 2 – 2,865/6,821 ]

6,821

= 0,0664 = 6,64%

LS =

=

= 261 ~ 260 m

Diperoleh LS = 260 m ( disamakan dengan table )

L = 2.Ls = 2 260 = 520 m

θs = 28,648 LS = 28,648 x 260 = 14,90º

R 500

Δc = 0 ………………….maka= 2.s = 2 x 14,90º = 29,8º

Lc = 0 ………………….maka L = 2.Ls

PERHITUNGAN PERKERASAN JALAN

Jalan sekunder ( IIB ) 2 jalur 2 lajur tanpa median. Data LHR tahun 2005 sebagai berikut:

1. Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 6760 kend/hari

2. Bus/truk sedang 8 ton (4+4) = 1150 kend/hari

3. Truk 2 as 13 ton (6+7) = 610 kend/hari

4. Truk 3 as 20 ton (6+7.7) = 260 kend/hari

5. Truk 5 as 32 ton (6+7.7+6+6) = 52 kend/hari

Jalan direncanakan dibuka tahun 2007 dengan pertumbuhan lalulintas perencanaan 2 % per tahun. Umur rencana 15 tahun dengan pertumbuhan lalulintas 4 % per tahun.

* LHR awal umur rencana 2007 (1+0,05)²

1. Kendaraan ringan 2 ton = 6.760 x 1,05² = 7.452,9

2. Bus sedang 8 ton = 1.150 x 1,05² = 1.267,875

3. Truk 2 as 13 ton = 610 x 1,05² = 672,525

4. Truk 3 as 20 ton = 260 x 1,05² = 286,65

5. Truk 5 as 30 ton = 52 x 1,05² = 57,33

* LHR akhir umur rencana 2022 ( 1+0,04)15

1. Kendaraan ringan 2 ton = 7.452,9 x 1,0415 = 13.422,252

2. Bus sedang 8 ton = 1.267,875 x 1,0415 = 2.283,371

3. Truk 2 as 13 ton = 672,525 x 1,0415 = 1.211,180

4. Truk 3 as 20 ton = 286,65 x 1,0415 = 516,240

5. Truk 5 as 30 ton = 57,33 x 1,0415 = 103,248

* Angka Ekivalen ( E )

1. Kendaraan ringan 2 ton = 2(1/8,16) 4 = 0,0004

2. Bus sedang 8 ton = 2(4/8,16) 4 = 0,1155

3. Truk 2 as 13 ton = (6/8,16) 4 + (7/8,16) 4 = 0,8339

4. Truk 3 as 20 ton = (6/8,16) 4 + 0,086(14/8,16) 4 = 1,0375

5. Truk 5 as 30 ton = (6/8,16) 4 + 0,086(14/8,16) 4 + 2(5/8,16) 4 = 1,3194

Dari tabel

Koefisien distribusi ( C ) = 2 lajur 2 arah : - kendaraan ringan = 0,5

- kendaraan berat = 0,5

* Lintas Ekivalen Permulaan ( LEP )

1. Kendaraan ringan 2 ton = 7.452,900 x 0,5 x 0,0004 = 1,491

2. Bus sedang 8 ton = 1.267,875 x 0,5 x 0,1155 = 73,220

3. Truk 2 as 13 ton = 672,525 x 0,5 x 0,8339 = 280,409

4. Truk 3 as 20 ton = 286,650 x 0,5 x 1,0375 = 148,670

5. Truk 5 as 30 ton = 57,330 x 0,5 x 1,3194 = 37,821

Jumlah total LEP = 541,611

* Lintas Ekivalen Akhir ( LEA )

1. Kendaraan ringan 2 ton = 13.422,252 x 0,5 x 0,0004 = 2,684

2. Bus sedang 8 ton = 2.283,371 x 0,5 x 0,1155 = 131,865

3. Truk 2 as 13 ton = 1.211,180 x 0,5 x 0,8339 = 505,002

4. Truk 3 as 20 ton = 516,240 x 0,5 x 1,0375 = 267,800

5. Truk 5 as 30 ton = 103,248 x 0,5 x 1,3194 = 68,113

Jumlah total LEA = 975,464

* Lintas Ekivalen Tengah ( LET )

LET = LEP + LEA = 541,611 + 975,464 = 758,538

2 2

* Lintas Ekivalen Rencana ( LER )

LER = LET x UR = 758,538 x 15 = 1.137,807

10 10

DATA NILAI CBR

5%

8%

3%

2%

6%

7%

CBR rata-rata = 5%+8%+3%+2%+6%+7% = 5,167%

6

CBR segmen = CBR rata-rata – ( CBRmax – CBRmin )

R

= 5,167% - ( 8% - 2% ) = 2,92%

2,67

Perhitungan Tebal Perkerasan

- LER = 1.137,807 gandar standar => fungsi jalan = jalan kolektor

- CBRsegmen = 2,92 →→ DDT = 3,8

- Kecepatan rencana ( V ) = 80 km/jam

- FR = 1

- Ipt = → LER = 1.137,807 → ( >1000 )

→ termasuk fungsi jalan kolektor

Jadi didapat nilai IPt = 2,5

- Ipo didapat ≥4 ( jenis permukaan LASTON dengan roughness ≤ 1000 mm/jam )

· Dari data lihat nomogram 1, maka didapat nilai ITP = 10

· Material perkerasan :

· Surface LASTON MS 744 → a1 = 0,4

→ d1 = 10 cm

· Base LAPEN MEKANIS → a2 = 0,23

→ d2 = 20 cm

· Sub base SIRTU kelas A → a3 = 0,13

ITP = a1.d1 + a2.d2 + a3.d3

10 = (0,4x10) + (0,23x20) + (0,13xd3)

d3 = 10,769 cm ~ 11 cm

Info Lebih Lanjut Call gw ja Yagh

085762356900

Tidak ada komentar:

Posting Komentar